Beranda | Artikel
Faedah dan Keutamaan Akhlak Mulia - Bagian 1 - Aktualisasi Akhlak Muslim (Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A.)
Senin, 14 Agustus 2017

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Kajian oleh: Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A.

Download kajian sebelumnya: “Rangkuman – Aktualisasi Akhlak Muslim“.

Ringkasan Kajian: Faedah dan Keutamaan Akhlak Mulia

Dengan mengetahui faedah dari sebuah amal, seseorang akan termotivasi untuk melakukan amal tersebut. Akhlak adalah suatu ilmu yang bukan sekedar teori di atas kertas tetapi merupakan ilmu terapan yaitu suatu yang diwujudkan dan di manifestasikan didalam kehidupan kita. Maka perlu hal-hal yang mendorong kita untuk melakukannya dan juga perlu latihan-latihan serta konsistensi dalam mengamalkannya. Tanpa itu semua akhlak tidak akan terbentuk.

Banyak sekali keutamaan dan faedah akhlak mulia. Apalagi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan bahwa salah satu tujuan dan tugas Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah untuk menyempurnakan akhlak. Di antara keutamaan keutamaannya adalah:

1. Wujud Ketaatan Seorang Muslim Kepada Allah dan RasulNya.

Akhlak adalah salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini adalah bentuk ketaatan kepada Allah maka akhlak mulia itu termasuk ke dalam kategori ibadah. Karena ibadah adalah segala sesuatu yang disukai dan diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Baik berupa ucapan maupun perbuatan. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh kita untuk berakhlak mulia dan allah menjanjikan balasan yang besar di dunia dan pahala yang sangat besar di akhirat. Setiap hamba yang berperilaku dengan akhlak mulia berarti dia sudah menunaikan ketaatannya kepada Allah dan RasulNya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan dalam Al-Quran surat Al-Qososh ayat 77:

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّـهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّـهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّـهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ ﴿٧٧﴾

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S Al-Qashash [28]: 77)

Seorang muslim diperintahkan untuk berlaku ihsan kepada sesama manusia sebagaimana Allah telah berlaku ihsan kepada seorang muslim.

Akhlak mulia terwujud dalam banyak bentuk. Bisa berupa ucapan perbuatan, sikap dan perilaku. Juga bisa terpancar dari amalan hati seseorang seperti rasa cinta yang didasari karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Diantara bentuk-bentuk akhlak mulia adalah sabar, lemah lembut, kasih sayang, berlomba-lomba untuk segera berbuat kebaikan, menjauhi segala keburukan, menahan diri dan menahan tangan dari hal-hal yang bisa merugikan orang lain.

Apabila benih-benih akhlak mulia ini sudah ada pada diri seorang muslim lalu dia menjadikannya sebagai tabiat maka dengan izin Allah dia akan terbimbing menjadi hamba yang taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sekaligus menjadi modal untuk senantiasa konsisten didalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Terbukti bahwa akhlak mulia ini dapat membantu seorang hamba untuk istiqomah di atas agama Allah. Dan juga telah terbukti bahwa akhlak yang buruk justru mempercepat seseorang tersungkur dan jatuh dalam kembangan maksiat dan dosa.

2. Akhlak Mulia adalah Pintu Untuk Meraih Cinta Allah dan Rasul-Nya

Allah mencintai orang-orang yang berakhlak mulia, maka akhlak mulia adalah modal terpenting untuk meraih cinta Allah dan Rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan:

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّـهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّـهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّـهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٣١﴾

“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S Al-Imron[3]: 31)

Siapakah yang lebih berbahagia dari pada orang yang mencintai Allah dan Allah pun mencintainya? Dan kecintaan Allah ini dapat diraih dengan meneladani sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Simak Penjelasan Lengkap dan Download MP3 Kajian: Faedah dan Keutamaan Akhlak Mulia


[do_widget id=blog_subscription-2]

Mari turut bagikan hasil rekaman ataupun link kajian yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+ yang Anda miliki, agar orang lain bisa turut mengambil manfaatnya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/28615-28615faedah-dan-keutamaan-akhlak-mulia-aktualisasi-akhlak-muslim-ustadz-abu-ihsan-al-atsary-m-a/